MAKALAH
EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)
Fakultas Hukum
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum
Disusun oleh:
Taufiqurachman (14204010024)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan rasa syukur kepada Allah atas segala karunia-Nya
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kita haturkan
kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman ilmu pengetahuan yang menjadikan
manusia cerdas dan berwawasan luas.
sehingga makalah ini dapat kami selesaikan. Shalawat dan salam kita haturkan
kepada baginda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam yang telah membawa
kita dari zaman kejahiliyaan menuju zaman ilmu pengetahuan yang menjadikan
manusia cerdas dan berwawasan luas.
Dalam penyelesaian makalah ini kami mengalami banyak kesulitan,
karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Namun karena berkat dari usaha dan
bantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak
terdapat kekurangan.
karena keterbatasan ilmu yang kami miliki. Namun karena berkat dari usaha dan
bantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak
terdapat kekurangan.
Ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing Drs. Khoirul
fatihin, M.Pd. yang telah memberikan motivasi dan dorongan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap
tersalurkan kepada kami, dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
sehingga dapat menjadi panutan ilmu pengetahuan. Amin....
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap
tersalurkan kepada kami, dan semoga makalah ini dapat memberi manfaat,
sehingga dapat menjadi panutan ilmu pengetahuan. Amin....
Sidoarjo, oktober 2014
Penyusun
Taufiqurachman
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Betapa pentingnya bahasa bagi
manusia kiranya sudah tidak perlu dirgukan lagi, hal itu tidak saja dapat
dibuktikan dengan menunjuk pemakaian bahasa dalam kehidupan sehari hari, tapi
dapat juga dibuktikan dengan menunjuk banyaknya perhatian para ilmuan dan
praktisi terhadap bahasa sebagai objek ilmu tidak dimonopoli oleh para ahli
bahasa.
Para ilmuan dalam bidang lain pun menjadikan bahasa sebagai objek studi karna
mereka memerlukan bahasa sekurang-kurangnya sebagai alat bantu untuk
mengomunikasikan berbagai hal.
Dalam literatur bahasa para ahli umumnya merumuskan fungsi bahasa bagi setiap
orang ada empat, yaitu pertama sebagai alat berkomunikasai, kedua sebagai
alat mengekspresikan diri, ketiga sebagai alat berintegrasi
dan beradaftasi sosial, ke empat sebagai alat kontrol sosial.
Di indonesia penggunaan bahasa mengalami beberapa perubahan, dan dalam
penggunaannya sering tidak sesuai dengan aturan yang berlaku. Pemahaman ejaan
sangat perlu karna ejaan merupakan rambu lalu lintas dalam penggunaan bahasa
terutama bahasa tulis.
B. RUMUSAN MASALAH
1)
Bagaimana
pengertian Ejaan yang disempurnakan
2)
Bagaimana
ruang lingkup ejaan yang disempurnakan
C. TUJUAN PENELITIAN
1)
Untuk
Mengetahui pengertian EYD
2)
Untuk
Mengetahui ruang lingkup ejaan yang disempurnakan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EJAAN
Ejaan adalah seperangkat aturan atau
kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan, penggabungan dan penulisannya
dalam suatu bahasa. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja. Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf,
suku kata atau kata. Sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih
luas dari sekedar masalah pelafalan.
Ejaan terbagi tiga:
a)
Van
Ophuijsen (nama seorang guru besar Belanda yang juga pemerhati bahasa) yang
dilakukan pada tahun 1901 oleh pemerintah Belanda yang berkuasa dii Indonesia
pada masa itu. Ejaan Pan Ophuijsen dipakai selama 46 tahun lebih lama dari
Ejaan Republik dan baru diganti setelah dua tahun merdeka.
b)
Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi (menten PP dan K Republik Indonesia pada
saat ejaan itu diresmikan pada tahun 1947).
c)
Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). EYD mulai berlaku pada tanggal 16 Agustus 1972.
B. RUANG LINGKUP EJAAN YANG
DISEMPURNAKAN ( EYD )
Pemakaian
huruf membicarakan masalah yang mendasar dari suatu bahasa.
Ruang
lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu:
1)
Abjad
2)
Vokal
3)
Konsonan
4)
Pemenggalan
5)
Nama
Diri
I.
Abjad, Vokal dan
Konsonan
|
Huruf
|
Lafal
|
Huruf
|
Lafal
|
Huruf
|
Lafal
|
|
A a
B b
D d
E e
F f
G g
H h
I i
|
A
Be
Ce
De
E
Ef
Ge
Ha
I
|
J j
K k
L l
M m
N n
O o
P p
Q q
R r
|
Je
Ka
El
Em
En
O
Pe
Qi
Er
|
S s
T t
U u
V v
W w
X x
Y y
Z z
|
Es
Te
U
Ve
We
Eks
Ye
Zet
|
Dalam abjad itu terdapat lima huruf
vokal (v), yaitu a, i, u, e, o. Sisanya adalah konsonan (k) sebanyak 21 huruf.
Disamping 26 huruf itu, dalam bahasa Indonesia juga digunakan gabungan konsonan
(diagraf) sebanyak empat pasang:
kh
seperti dalam kata
khusus,
akhir
ng
seperti dalam
kata ngilu,
bangun
ny
seperti dadam
kata nyata,
anyam
sy
seperti dalam
kata syair,
asyik
Setiap pasangan itu menghasilkan
satu fenomena atau satu bunyi, Karna itu, kh, ng, ny, sy masing-masing dihitung
sebagai satu kalimat.
II.
Penggalan Kata
Penggalan
kata pada kata dasar
Ø Imbuhan yang berawalan dan
berakhiran
Ø Jika satu kata terdiri atas lebih
unsur dan salah satu unsur itu dapat bergabung dengan unsur lain.
III.
Nama Diri
Cara
penulisan nama diri (nama orang, lembaga, tempat, jalan, sungai, gunung dan
nama diri lain nya) harus mengikuti EYD, kecuali jika ada pertimbangan khusus
yang menyangkut segi adat, hukum dan sejarah.
a.
Penulisan
huruf
Penulisan
huruf membicarakan beberapa perubahan huruf dari ejaan sebelumnya yang
meliputi : Huruf kapital dan Huruf miring.
1)
Huruf
Kapital atau Huruf Besar
·
Huruf
kapital atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal
kalimat.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama
Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti untuk Tuhan.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar, kehormatan, keturunan dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
·
Huruf
kapital dipakai sebangai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang
diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu,
nama intansi, atau nama tempat.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku, dan bahasa.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tuhan, bulan, hari raya, dan
pristiwa sejarah.
·
Huruf
kapital dipakai sebaga huruf pertama nama geografi, namun tidak dipakai sebagai
huruf pertama istilah geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan.\
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata di dalam nama buku, majalah,
surat kabar, dan judul karangan kecuali kata seperti di, ke dari, dan, yang,
untuk yang tidak terletak pada posisi awal.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan, nama gelar, pangkat, dan
sapaan.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan
seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang dipakai dalam
penyapaan pengacuan.
·
Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
2)
Huruf
Miring
·
Huruf
miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam karangan.
·
Huruf
miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian
kata, atau kelompok kata.
·
Huruf
miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing,
kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.
b.
Penulisan
Kata
Penulisan kata membicarakan bidang
marfologi dengan segala bentuk dan jenisnya berupa :
1)
Kata
dasar
2)
Kata
turunan
3)
Kata
ulang
4)
Gabungan
kata
5)
Kata
ganti kau, ku, mu, dan nya
6) Angka dan lambang bilangan
7) Kata depan di, ke, dan dari
8) Kata sandang si dan sang
9) Partikel
10) Singkatan dan akronim
1. Kata Dasar
Kata
dasar adalahkata yang belum mengalami pengimbuhan, perulangan, ataupun
pemajemukan. Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Misalnya: buku, itu,
sangat, tebal.
2.
Kata
Turunan atau Berimbuhan
Kata
turunan atau berimbuhan adalah kata yang telah mengalami proses pengimbuhan
atau kata yang telah dilekati oleh imbuhan, baik itu yang berupa awalan,
sisipan, dan akhiran.
3.
Bentuk
Ulang dan Kata Ulang
Bentuk
ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda tanda hubung. Kata ulang
adalah kata yang mengalami proses pengulangan, baik itu sebagian ataupun
seluruhnya.
4.
Gabungan
Kata
Gabungan
kata (kata majemuk) adalah kata yang dibentuk oleh dua kata atau lebih.
5.
Kata
Ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya
Kata
ganti ku-, kau-, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yang mengikuti dan
yang diikuti.
6.
Kata
Depan di, ke, dan dari
Kata
depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecualia di
dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata daripada dan
kepada.
7.
Kata
Sandang Si dan Sang
Kata
si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh: si pengirim,
sang kancil.
8.
Partikel
Partikel
ditulis dengan ketentuan sebaga berikut:
v Partikel -lah, -kah, -pun, dan –tah
ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
v Partikel pun yang
berarti “juga” ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
v Partikel per yang
berarti “mulai”, “demi”, “tiap” ditulis terpisah dari bagian yang
mendahuluinya.
9.
Singkatan
dan Akronim
Singkatan
adalah bentukyang dipendekan, yang terdiri atas satu huruf atau lebih. Akronim
adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau pun
gabungan huruf awal dan suku kata dari deret kata yang diperlukan sebagai kata.
10.
Penulisan
unsur serapan
membicarakan
kaidah cara penulisan unsur serapan, terutama kosakata yang berasal dari bahasa
asing. Pemerintah telah menetapkan beberapa peraturan berkaitan dengan
penulisan unsur serapan itu. Secara umum peraturan-peraturan itu adalah sebagai
berikut:
Ø Satu bunyi dilambangkan dengn satu
tanda.
Ø Penulisan sebuah kata harus sesuai
pengucapannya.
11.
Pemakaian
Tanda Baca ( pungtuasi )
Pemakaian tanda baca membicarakan teknik
penerapan kelima belas tanda
baca dalam penulisan dengan
kaidahnya masing-masing. Tanda baca itu adalah :
1)
Tanda
titik ( . )
2)
Tanda
koma ( , )
3)
Tanda
titk koma ( ; )
4)
Tanda
titik dua ( : )
5)
Tanda
hubungan ( - )
6)
Tanda
pisah ( _ )
7)
Tanda
elipis ( ... )
8)
Tanda
tanya ( ? )
9)
Tanda
seru ( ! )
10)
Tanda
kurung ( (..) )
11)
Tanda
kurung siku ( [..] )
12)
Tanda
petik ganda ( “..” )
13)
Tanda
petik tunggal ( “ )
14)
Tanda
garis miring ( / )
15)
Tanda
penyingkat ( ‘ )
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan
pada uraian pada Bab terdahulu maka dapatlah ditarik beberapa kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Ejaan
adalah seperangkat aturan atau kaidah perlambangan bunyi bahasa, pemisahan,
penggabungan dan penulisannya dalam suatu bahasa.
2.
Ruang
lingkup EYD mencakupi lima aspek, yaitu: Pemakaian tanda baca, Penulisan unsur
serapan, Penulisan Kata, Penulisan huruf, Pemakaian huruf.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Keraf, 1999: 3-6
Ø Ketentuan pemakaian EYD beserta contoh sebagian besar
dikutif dari buku pedoman umum ejaan yang disempurnakan. (
jakarta: balai pustaka 1991 )

Slot machines on map - DrmCD
BalasHapusIf you are 충주 출장안마 not a huge jackpot winner, you can play slots on casinos that are also 출장마사지 run by NetEnt 경상북도 출장샵 software. 문경 출장안마 And you 출장샵 can play with NetEnt